RSS

The Rule of True Game (Part 3)

Keesokan harinya, Yuki menuju kearah bukit dan mencari jalan yang dia temukan pada waktu itu untuk menemui Ryou. Dan seperti biasa, Fuku mengikutinya dari belakang. "Hm... Aku yakin ada disekitar sini... Kau tahu dimana Fuku?" Tanya Yuki pada serigala kecil itu.Serigala kecil itu hanya mengaung dan berjalan menunjukkan sebuah jalan kecil yang pada waktu itu dia temukan.


"Hei, kau pintar Fuku!" Yuki langsung berjalan menuju ke lorong itu dan mencari toko yang ditujunya. "Ah, itu dia..." Yuki berjalan ke toko itu, tetapi dia merasakan hal yang aneh. "Aneh, sepertinya jarak dari depan menuju ke rumah ini tidak sejauh ini..." Yuki hanya mengangkat bahu dan masuk kedalam.Disana Ryou berdiri di belakang meja.


"Selamat datang..." Ryou hanya tersenyum dan menyapa mereka.


Yuki masuk dan duduk di sofa yang ada di toko itu. Ryou menyiapkan susu untuk Fuku dan juga teh untuk Yuki. "Hei Ryou-san, boleh aku bertanya sesuatu?"


"silahkan..." Ryou hanya menuangkan tehnya kecangkir yang ada didepan Yuki.


"Bagaimana kau bisa mengetahui keinginanku?" Tanya Yuki pada Ryou. "Padahal aku bahkan tidak memberitahukanmu tentang kakakmu bukan?"


"Bukan aku yang mengabulkannya tetapi Fuku..." Jawab Ryou tetap tenang dan duduk didepan Yuki.


"Fuku? Maksudmu?" Tanya Yuki bingung mendengar kata-kata Ryou.


"hewan itu adalah semacam pemandumu. Dia menjadi pendeteksi misi, menjadi partnermu, dan juga menjadi pengamatmu. Setelah kau mendapatkan misi dariku, kau hanya harus mengatakan apapun keinginanmu pada Fuku, dan dia akan mengabulkannya jika kau menyelesaikan misimu..." Ryou memberikan semangkuk susu pada Fuku yang berada didekat kakinya.


"Lalu bagaimana dengan monster yang ada di kuil itu dan makhluk yang muncul tiba-tiba dari dalam tubuhku?" Tanya Yuki pada Ryou.


"Itulah, kekuatanmu..." Ryou melihat Yuki dengan senyuman. "Yah... Nama makhluk yang menyerangmu adalah shadow. Mereka sering berkeliaran ditempat seperti ini..."


"Shadow?" Yuki masih belum mengerti dengan perkataan Ryou. "apakah mereka berbahaya?"


"Tentu saja, mereka pernah melakukan pembunuhan misterius pada 4 tahun yang lalu disini. Pada saat itu, ada beberapa anak muda yang melindungi kota ini dari serangan shadow-shadow itu." Jawabnya sambil meminum teh yang ada didepannya.


"Hm? Bagaimana mereka bisa melawan makhluk-makhluk itu? Bahkan aku mencoba menebas dengan pedang tidak mempan." Tanyanya.


"Mereka menggunakan kekuatan yang sama dengan yang kau miliki sekarang..." Ryou melihat kearah Yuki. "Nama kekuatan yang kau miliki itu adalha persona... Dan itu adalah satu-satunya kekuatan yang bisa mengalahkan makhluk itu."


"Persona?" Yuki melihat kearah Ryou masih dengan tampang yang bingung.


"tetapi tentu saja mereka tidak mengikuti game yang ada disini..." Ryou melanjutkannya lagi.


"lalu dimana mereka sekarang?" Tanya Yuki pada Ryou. Mungkin dia akan bisa menemukan jawaban yang jelas dari mereka.


"..." Ryou hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Yuki. "Mereka sudah pindah keluar dari kota ini... Karena, mereka tidak ingin bertemu dengan shadow-shadow disini."


"Kenapa begitu...?" Yuki hanya diam saja melihat Ryou.


"Karena... Karena para shadow itulah, ketua mereka meninggal." Jawab Ryou.


"Jadi... Shadow itu bahkan bisa membunuh orang lain?" Yuki melihat kearah Ryou dengan tatapan kosong. "..."


"Aku mengerti, mugnkin kau ingin keluar dari game ini... Tetapi, yang pasti adalah, kau tidak bisa menghindar dari game ini lagi. Karena kau sudah menandatangani perjanjian." Ryou melihat Yuki yang terlihat shock dengan kenyataan itu.


"Kenapa tidak mengatakannya daritadi? Untung saja aku mengikutinya." Jawab Yuki membuat Ryou terkejut dengan jawabannya."Aku tidak akan mungkin membiarkan orang lain mati juga karena makhuk itu."


"Jadi?" Ryou langsung tersenyum melihatnya.


"Tentu saja aku akan mengikutinya. Dan akan menyelesaikan game itu." Jawabnya dengan semangat. "Tetapi benar-benar bisa mengabulkan permintaanku bukan?" Jawabnya.


"Tergantung pada level yang kau mainkan. Kalau hanya ingin bertemu dengan kakakmu, menyelesaikan level pertama juga cukup." Jawab Ryou melihat Yuki.


"Baiklah, mungkin kali ini cukup sampai disini saja." Yuki mengambil tasnya dan melihta jam tangannya. "Mustahil, sudah jam segini?!" Yuki langsung berlari kearah pintu dan membukanya. "Terima kasih Ryou-san, aku akan kembali lagi jika ada yang aku tanyakan!"


Ryou hanya tersenyum ketika Yuki pergi. Tiba-tiba ada seorang perempuan berambut biru dan bermata merah memasuki toko itu. Ryou seperti biasa memperlihatkan senyumnya itu pada tamu keduanya. "Selamat datang... Ada yang bisa aku bantu?" Tanyanya.


"Sial... Aku harus segera pergi ke ruangan klub. Kalau tidak maka pekerjaanku tidak akan selesai!" Yuki segera berlari kearah sekolah dan memasuki ruangan klub yang ada disana. Seorang laki-laki berambut hitam duduk di salah satu kursi disana. Yuki yang tidak pernah melihat orang itu hanya bisa terdiam melihatnya.


"..." Yuki berdiri mematung dan tidak menyapa orang itu. "Ada apa kau kemari?" Tanya orang itu pada Yuki. Dia bisa mengetahuinya tanpa melihat Yuki.


"A-aku adalah ketua S4..." Yuki hanya bisa diam di depan pintu itu. Sedangkan anggota lainnya tidak berani masuk karena dimarah oleh orang itu.


"Jadi benar, S4 didirikan lagi?" orang itu berbalik. Orang yang terlihat familiar, tetapi entah siapa. Dia menghampiri Yuki dan melihatnya dengan tatapan tajam. "Dan kau, adalah ketuanya? Jangan bercanda..."


"T-tetapi kepala sekolah memang memintaku untuk mendirikan kembali organisasi inti Shikoei ini!" Yuki memberanikan diri untuk sedikit membentak orang itu.


"Hmph, aku tidak menyangka Senzai bisa digantikan oleh Herbivore sepertimu..." Orang itu hanya memalingkan wajahnya dan seperti meremehkan Yuki.


"Senzai? Ketua pertama S4, dan juga pendiri S4?" Yuki yang memang mempelajari semua tentang S4 mengetahui tentang S4 dari anggota awal sampai sekarang. S4 yang di hentikan selama 3 tahun sebelum akhirnya kelapa sekolah meminta Yuki untuk mendirikannya kembali.


"Dia berbeda denganmu, kau tidak akan bisa menggantikannya." Jawab orang itu dengan dingin. Dia menatap Yuki dengan tatapan dingin membuat Yuki ketakutan.


"A-ah, aku ingat... Kau adalah salah satu anggota S4 pada saat pertama kali dibangun." Yuki yang pernah melihatnya di album S4 menyadari siapa orang itu. "Anda adalah Hibari Kyoushin bukan?"


"Ya, aku terkesan kau bisa mengingat nama semua anggota S4..." Kyoushin hanya diam sambil tetap memandangnya dengan tatapan dingin.


"Bi-bisa aku mengetahui semua hal tentang S4 yang tidak ada didalam buku agenda sekolah?" Tanya Yuki yang memang tertarik dengan organisasi itu. Karena organisasi ini pernah berdiri selama 1 tahun dengan hanya beranggotakan 1 orang saja yaitu Senzai.


"Tidak akan..." Kyoushin melewati Yuki dengan pandangan yang meremehkan. "S4 tidak akan pernah berdiri kalau bukan kami yang menjadi anggotanya... Dan aku yakinkan besok S4 tidak akan ada lagi di sekolah ini..." Kyoushin melihat Yuki sebelum meninggalkan ruangan itu.


"Ada apa dengannya?!" Yuki melihat orang itu dengan perasaan kesal.


Yuki melihat jam di dinding kamarnya ketika dia pulang sekolah dan mengerjakan pekerjaannya sebagai seorang programmer. "sudah jam segini... *yawn*" Yuki mulai merasa ngantuk dan akan tertidur sebelum tiba-tiba handphonenya berbunyi dengan keras membuat Yuki terbangun. "A-apa?"


Yuki membuka sms yang ada di Handphonenya dan melihatnya.


--Mission Level 2--


Mission : Defeated 20 shadows in Senbonzaraku Hill.



Bit : none



Prize : none


Time Limit : 20 minutes


Place : Senbonzaraku Hill


"Sekarang? Aw...." Yuki mengacak-acak rambut birunya dan beranjak dari tempat tidurnya. Dia mengambil tongkat panjang yang selalu dia bawa. Mungkin ini akan berguna fikirnya. Dia memakai kemejanya dan berangkat menuju ke senbonzaraku hill. Fuku seperti biasanya mengikuti Yuki dari belakang.


Beberapa saat kemudian Yuki tiba di bukit itu. Letaknya tidak jauh dari jalan rahasia yang menjadi jalan menuju ke toko milik Ryou. Disana ada lahan kosong yang dipenuhi oleh rumput hijau dan beberapa pohon disana. Yuki sesekali menguap dan melihat sekitarnya. "*yawn* Fuku, apakah misi sudah dimulai?"


"Ungg..." Fuku hanya menunjukkan ekspresi sedih menunjukkan bahwa misi belum bsia dimulai. Yuki menunggu di kursi yang ada disana. Tiba-tiba Fuku mengaung ketika sesosok makhluk berwarna hitam yang tidak lain adalah seekor shadow mendatangi mereka.


"Misi sudah dimulai ya..." Yuki mengambil tongkat yang dia bawa dan menjadikannya panjang dengan cara menghentakkannya ke tanah. "Aku sudah mulai bisa mengendalikan makhluk bernama persona itu... Tetapi aku ingin sekali mencoba melawannya dengan makhluk seperti kalian..."


Tiba-tiba mata Yuki bercahaya dan makhluk bernama persona itu muncul. Wujud serigala putih itu langsung menerkam shadow-shadow itu sampai hancur dan juga membekukan sebagian dari mereka dengan tatapannya.



Ryou yang melihat keadaan itu dari tokonya tersenyum puas melihat aksi Yuki. "Ternyata tidak salah dia pemilik dari kotak itu..." Ryou duduk dan menonton pertunjukan itu.


"Hah... hah..." Yuki melihat kearah bukit itu. Tetapi tidak ada shadow lagi, tetapi tidak ada balasan dari email yang dikirimkan Ryou. "Apakah misi belum selesai?" Tanya Yuki melihat tidak ada balasan.


"Tetapi, jewel sudah bersinar..." Yuki melihat kalungnya yang bersinar terang. "Hm...."


Tiba-tiba ada seekor monster yang berbentuk naga merah yang mendekat kearah Yuki. "A-apa?!"


Ryou terkejut melihat penampakan shadow yang ada disana. "Ke-kenapa dia ada disana?! Fire Dragon... Seharusnya bukan ada di level rendah seperti ini..." Ryou yang melihat email yang seharusnya sudah dikirim melihat HPnya lagi. Ternyata tidak ada jaringan *gubrak*. "Sial, kenapa disaat seperti ini tidak bisa terkirim!"


Naga itu menyemburkan api kemana-mana. Tetapi sebenarnya Yuki masih bisa kabur saat itu. Fuku sudah menarik-narik celana Yuki mengajaknya untuk lari. Tetapi Yuki tidak bergeming dari tempatnya hanya diam berdiri. Tiba-tiba dia terduduk dan memegangi kepalanya. Dia terlihat ketakutan dan tidak bisa bernafas.


"Se-sesak..." Yuki hanya bisa memegangi kepala dan dadanya. Personanya lambat laun menghilang dari hadapannya. "Apapun itu kecuali api... Aku tidak bisa..." Yuki hanya bisa memegangi kepalanya ketakutan.


Tiba-tiba ada seseorang yang muncul dan mengeluarkan personanya. Sesosok rubah berwarna hitam dengan simbol-simbol berwarna merah. "Dark Rakryuu... gigit dia..." Orang itu mengendalikan persona dan menghancurkan naga itu dengan sangat mudah. Yuki melihat kearah orang itu dengan wajah pucat. Orang itu memegang tonfa, tetapi siapa dia... Sebelum mengetahui siapa orang yang menolongnya itu, dia sudah pingsan.


Keesokan harinya, Yuki terbangun dan melihat dia sudah ada dikamarnya. "Hm..." Fuku meloncat kearah tubuh Yuki. "Fuku, apa yang terjadi semalam?" Fuku hanya bisa mengaung dan berwajah sedih.


"tidak apa-apa kalau kau tidak tahu..." yuki mengelus bulu Fuku dengan lembut. "Sebaiknya kita pergi ke sekolah saja..." Yuki langsung bergegas menuju ke sekolahnya.


Sesampainya disekolah ada ribut-ribut di tempat pengumuman. Yuki segera melihat kearah kumpulan siswa-siswa itu. "Ada apa?!" Yuki menanyakan hal itu kesalah satu siswa.


"S4 dibubarkan mulai hari ini." Jawab siswa itu membuat Yuki terkejut.


"kenapa bisa seperti itu?!" Jawab Yuki.


"Ada seseorang yang memaksa kepala sekolah untuk membubarkan S4!"


"Hibari-san..." Yuki langsung berlari kearah klub itu. Dia membuka pintunya dan menemukan Hibari yang sedang duduk di kursi yang dulu digunakannya.


"Ada apa? Kau sudah tidak mempunyai hak untuk menempati tempat ini." Hibari melihat Yuki dengan tatapan dingin.


"Kenapa kau membubarkan S4?! Aku berusaha untuk menjadikan klub ini menjadi yang terbaik seperti yang dilakukan Senzai-san! Tetapi kenapa kau membubarkannya?!" Yuki berteriak kearah Hibari.


"Kau pikir Senzai hanya diam saja dan S4 bisa menjadi organisasi seperti ini?" Jawab Hibari berdiri dan menghampiri Yuki.



"T-tidak..." Yuki terlihat takut pada Hibari yang menatapnya.


"Kalau kau ingin aku mengembalikan S4 kembali, temui aku di kuil malam ini..." Hibari hanya bisa berkata seperti itu sebelum meninggalkan Yuki dengan perasaan bingung.

1 comments:

Shara Sherenia said...

Ih wao O.O Kyoushin kenapa tuh? =))