RSS

The Rule of True Game (Part 4)

Yuki berjalan kearah kuil pada malam harinya. Beruntung dia tidak mempunyai misi apapun malam itu. Dia membawa tongkat yang menjadi senjatanya dan pergi membawa Fuku juga. Dengan perasaan bingung, dia menuju kearah kuil.

Di kuil, dia melihat Kyoushin yang berdiri membelakanginya. "Hibari-san... Apa yang ingin anda lakukan disini?"

Hibari menoleh dan memakai tonfanya di kedua tangannya. Yuki sangat terkejut karena itu adalah bayangan yang dia lihat pada saat dia diserang oleh shadow itu. "Kau mengenal ini bukan? Semalam kau pingsan didepan makhluk itu..." Kyoushin mendekati Yuki.

"Kalau kau ingin aku mengakuimu sebagai ketua S4, kau harus bisa mengalahkan makhluk seperti itu..." Ternyata Kyoushin tidak melihat ketika Yuki melawan shadow-shadow itu.

"E-eh tetapi..." Yuki berusaha untuk memberitahukan tentang kekuatannya pada Kyoushin karena percaya kalau Kyoushin mengetahui sesuatu mengenai kekuatan yang dia miliki.

"Kalau tidak, kau harus melawanku..." Kyoushin langsung menyerang Yuki dengan menggunakan tonfanya. Yuki langsung tersungkur dan terluka.


"Sial... dia kuat sekali..." Yuki mengelap darah yang ada dimulutnya dan berdiri. Dia langsung mengambil tongkat yang selalu dia bawa. Dia menyerang Kyoushin, tetapi kecepatan Kyoushin memang tidak bisa ditangkap dan sekali lagi dia tersungkur.

"Hm... Bagaimana ini..." Ryou yang melihat mereka hanya bisa sweatdrop karena orang yang tidak diundang malah ada di tempat misi level 3."Apa aku kirimkan saja ya?" Ryou langsung mengirimkan email kehandphone Yuki.

Yuki yang berusaha untuk menahan serangan Kyoushin tiba-tiba mendengar suara email masuk dari handphonenya. "A-apa?! Tidak sekarang Ryou-san!" Yuki menghindari serangan Kyoushin.

"Andai aku bisa meyakinkan Kyoushin-san kalau aku mempunyai kekuatan untuk melawan shadow-shadow itu!" Yuki berlari kedalam hutan.

"Hmph... Kau tidak akan bisa lari dariku...." Kyoushin langsung mengejarnya masuk kedalam hutan.

"Baiklah, baiklah... Apa misi kali ini?!" Yuki langsung membuka handphonenya dan melihat misi yang didapatkannya.

--Level 3--

Mission : defeated boss shadow in Obayashi Shrine.

Bit : Your soul

Prize : your hope

Time : 1 hour

Place : Obayashi Shrine

"Sekarang ini aku hanya berharap untuk..." Yuki ingat tentang S4 yang dibubarkan oleh Kyoushin. "Aku hanya ingin S4 kembali lagi..."

Tiba-tiba dilapangan kosong dekat kuil terdapat shadow besar yang berbentuk prajurit. Yuki langsung terdiam melihatnya. "Ini yang harus aku lawan?" Tiba-tiba Fuku datang dan menggoyangkan ekornya tanda misi dimulai.

"baiklah..." Yuki langsung mengeluarkan tongkat yang tadi dia sembunyikan, dan mengeluarkan personanya. Walaupun kewalahan, Yuki akhirnya berhasil mengalahkan shadow itu di menit-menit terakhir. "Sial... Kuat juga dia..." Yuki hanya melihat sekelilingnya. "Sepertinya Kyoushin-san tidak menemukanku... Sebaiknya aku segera pulang kerumah sebelum ditemukan olehnya."

Yuki kembali ke rumahnya. Sedangkan didekat lapangan kosong itu, Kyoushin melihat semua yang dilakukan oleh Yuki. "...." Dia hanya diam dan pergi dari tempat itu.

Keesokan harinya Yuki yang memang selalu datang pagi kesekolah untuk mengatur dokumen S4 seperti biasa mendatangi kantor S4. Tetapi, dia menyadari kalau S4 sudah dibubarpaksakan oleh Kyoushin. "Apa yang aku lakukan disini? Tetapi seharusnya permintaan itu belum bisa terkabulkan karena levelku masih rendah." Keluh Yuki sambil melewati kantor itu. Tetapi, tiba-tiba dia mendengar ada seseorang yang berada diruangan itu.

"Huh? Ada orang didalam?" Yuki langsung membuka pintu dan ternyata para anggota S4 ada disana. "Ada apa ini?" Tanya Yuki melihat suasana yang biasanya dia lihat itu.

"Ah, ketua..." Seorang siswi menghampiri Yuki. "kepala sekolah tidak jadi membubarkan S4 dan orang yang membubarkan S4 menyetujui untuk mendirikannya kembali!"

"Hibari-san...?" Yuki bingung mendengar bahwa Kyoushin bersedia untuk mencabut kata-katanya membubarkan S4. Yang ia tahu adalah Kyoushin benar-benar tidak setuju kalau S4 didirikan kembali olehku, dan juga yang lain.

"Aku memang mendirikan kembali S4." Kyoushin tiba-tiba sudah berada dibelakang Yuki. Yuki sangat terkejut dan menoleh kearahnya. "Tetapi bukan berarti kalian yang menjadi anggotanya!" Kyoushin mengeluarkan tonfanya dan memukulkannya kearah dinding.

"Aku akan menghitung sampai 10, tinggalkan ruangan ini sekarang!" Tanpa fikir panjang semua anggota klub S4 keluar dan hanya tinggal Yuki dan juga Kyoushin.

"Se-sebaiknya aku juga keluar dari sini..." Yuki akan keluar dari tempat itu karena ketakutan oleh Kyoushin. Tetapi Kyoushin menghalanginya.

"Siapa bilang aku akan membiarkanmu keluar..." Kyoushin langsung membawa Yuki kedalam dan menghempaskannya di kursi ketua.

Yuki terlihat terkejut ketika Kyoushin menghempaskannya dnegan keras. Dia memegangi tangannya yang terbentur itu. Tetapi langsung tersentak karena Kyoushin melihatnya dengan death glare.

"Perlihatkan kekuatanmu itu..." Perintah Kyoushin.

"A-apa maksudmu Hibari-san?" Tanya Yuki sambil melihat Hibari. "Aku tidak mengerti..."

"Keluarkan kekuatan yang biasa kami sebut persona itu." Hibari masih mendeath glare Yuki.

"J-jadi benar... Hibari-san mempunyai kekuatan itu juga?" Tanya Yuki.

"Bukan urusanmu... Sekarang keluarkan kekuatanmu itu." Perintah Kyoushin.

"Ba-baiklah..." Yuki langsung mengeluarkan persona miliknya yang berbentuk rubah putih itu. Kyoushin melihat kearah Yuki dan juga personanya. Tiba-tiba di sampingnya ada Rubah hitam yang waktu itu menyelamatkannya. "Di-dia...."

"Namanya adalah Dark Rakryuu... Dia adalah makhluk yang sama dengan serigala putih milikmu itu..." Kyoushin menunjuk kearah Chier.

"Ba-bagaimana Hibari-san bisa mempunyai kekuatan ini?" Tanya Yuki masih dalam keadaan shock.

"Bukan hanya aku...." Hibari menekan sebuah tombol tersembunyi yang berada didekat rak buku, lalu ada sebuah buku yang berdebu karena tidak pernah dibuka.

"B-buku apa itu?" Yuki terkejut melihat ada tempat persembunyian didekat sana.

"Buku catatan kegiatan S4 selain di sekolah..." Jawab Kyoushin sambil meniup buku itu. "Awalnya aku hanya ingin melihat buku ini saja, tetapi ternyata malah ada kejadian seperti ini..."

Yuki melihat buku yang diberikan pada Kyoushin. Disana ada beberapa catatan yang dibuat oleh Kyoushin dan juga para anggota S4 lainnya. "S4 adalah organisasi utama di Shikoei High School. Mereka mengurusi masalah keamanan dan juga semua masalah sekolah. Tetapi selain itu, S4 mempunyai tugas diluar itu semua..."

"Tugas diluar itu?" Yuki teringat dengan perkataan Ryou yang menyebutkan ada sekelompok anak muda yang membuat grup untuk melindungi kota ini dari ancaman shadow.

"S4 juga merupakan organisasi Persona-user..." Jawab Kyoushin singkat. "Kami berpatroli untuk memusnahkan shadow yang ada ditempat ini."

"Lalu kenapa kalian semua meninggalkan kota ini?" Tanya Yuki.

"Karena kami kira, sudah tidak perlu lagi melihat keadaan kota semenjak Senzai mengorbankan dirinya untuk menghancurkan semua shadow yang berhubungan dengan semua kejadian di kota ini..."

"Jadi benar Senzai-san sudah meninggal?" Tanya Yuki tidak percaya. "Karena di dokumen sekolah yang aku hack terlihat kalau Senzai-san memang tidak mempunyai informasi setelah lulus dari sekolah ini." Jawab Yuki sambil melihat Kyoushin."L-lalu apakah anda hanya ingin mengatakan hal itu sampai menahanku untuk pergi?"

"Kau ingin aku membangun kembali S4? Kau harus mencari anggota seperti yang dilakukan Senzai." Jawab Kyoushin sambil memandangnya dengan jarang yang sangat dekat.

"Ma-maksud senpai...?" Yuki bingung mendengarnya.

"Jangan menerima member selain persona-user!" Kyoushin berbalik dan menjauhi Yuki.

"T-tetapi belum tentu ada persona-user selain aku bukan?" Jawab Yuki sambil ketakutan melihat Kyoushin.

"Kau pikir kenapa Senzai mengurusi S4 sendirian selama 1 tahun? Karena dia percaya kalau akan ada orang yang sama sepertinya. Dan kau juga harus percaya pada dirimu..." Kyoushin melihat kearah Yuki.

"B-baiklah senpai..." Yuki hanya bisa menyetujui syarat Kyoushin dan mengangguk.

Sementara itu, diluar sekolah berdiri seorang anak perempuan berambut biru tua dan bermata merah yang memandang tempat itu. "Jadi ini... Shikoei..." Anak itu hanya diam mematung didepan sekolah itu.

About Rule Of True Game (Part 3)

Yak, Part 3 sudah selesai XD Dan cerita ini tentang permainan game yang sudah level 2, kekuatan pengendalian persona. Tetapi disini yang menjadi perhatian ada 2 hal yaitu, kelemahan Yuki dan juga munculnya kembali mantan anggota S4, Hibari Kyoushin XD *plok plok plok* ternyata mereka masih bisa menggunakan persona o.o disini level dark Rakryuu adalah 99 *woooow* jadi dia pasti bisa mengalahkan naga itu dengan mudah XD Yuki sepertinya ketakutan jika ada api sedikit saja, itu karena masa lalunya yang berhubungan dengan api! Dan nanti akan dikatakan di episode mendatang.

Oh iya, mengenai character yang masuk setelah Yuki pergi dari toko itu, nanti dia akan jadi anggota dari S4 XD hah sudah dibubarkan? tentu saja tidak, Kyoushin tidak akan mungkin sekejam itu, iya kan Kyoushin?

Kyoushin : Kamikorosu...

A-ah baiklah, sekarang pengenalan tokoh yang muncul!!!!

Chier (persona Yuki)





Hibari Kyoushin :




*di kamikorosu karena pake visu umur 27 tahun*

Yak sekarang saya harus pergi untuk melanjutkan part keempat jadi ciaosuu~

The Rule of True Game (Part 3)

Keesokan harinya, Yuki menuju kearah bukit dan mencari jalan yang dia temukan pada waktu itu untuk menemui Ryou. Dan seperti biasa, Fuku mengikutinya dari belakang. "Hm... Aku yakin ada disekitar sini... Kau tahu dimana Fuku?" Tanya Yuki pada serigala kecil itu.Serigala kecil itu hanya mengaung dan berjalan menunjukkan sebuah jalan kecil yang pada waktu itu dia temukan.


"Hei, kau pintar Fuku!" Yuki langsung berjalan menuju ke lorong itu dan mencari toko yang ditujunya. "Ah, itu dia..." Yuki berjalan ke toko itu, tetapi dia merasakan hal yang aneh. "Aneh, sepertinya jarak dari depan menuju ke rumah ini tidak sejauh ini..." Yuki hanya mengangkat bahu dan masuk kedalam.Disana Ryou berdiri di belakang meja.


"Selamat datang..." Ryou hanya tersenyum dan menyapa mereka.


Yuki masuk dan duduk di sofa yang ada di toko itu. Ryou menyiapkan susu untuk Fuku dan juga teh untuk Yuki. "Hei Ryou-san, boleh aku bertanya sesuatu?"


"silahkan..." Ryou hanya menuangkan tehnya kecangkir yang ada didepan Yuki.


"Bagaimana kau bisa mengetahui keinginanku?" Tanya Yuki pada Ryou. "Padahal aku bahkan tidak memberitahukanmu tentang kakakmu bukan?"


"Bukan aku yang mengabulkannya tetapi Fuku..." Jawab Ryou tetap tenang dan duduk didepan Yuki.


"Fuku? Maksudmu?" Tanya Yuki bingung mendengar kata-kata Ryou.


"hewan itu adalah semacam pemandumu. Dia menjadi pendeteksi misi, menjadi partnermu, dan juga menjadi pengamatmu. Setelah kau mendapatkan misi dariku, kau hanya harus mengatakan apapun keinginanmu pada Fuku, dan dia akan mengabulkannya jika kau menyelesaikan misimu..." Ryou memberikan semangkuk susu pada Fuku yang berada didekat kakinya.


"Lalu bagaimana dengan monster yang ada di kuil itu dan makhluk yang muncul tiba-tiba dari dalam tubuhku?" Tanya Yuki pada Ryou.


"Itulah, kekuatanmu..." Ryou melihat Yuki dengan senyuman. "Yah... Nama makhluk yang menyerangmu adalah shadow. Mereka sering berkeliaran ditempat seperti ini..."


"Shadow?" Yuki masih belum mengerti dengan perkataan Ryou. "apakah mereka berbahaya?"


"Tentu saja, mereka pernah melakukan pembunuhan misterius pada 4 tahun yang lalu disini. Pada saat itu, ada beberapa anak muda yang melindungi kota ini dari serangan shadow-shadow itu." Jawabnya sambil meminum teh yang ada didepannya.


"Hm? Bagaimana mereka bisa melawan makhluk-makhluk itu? Bahkan aku mencoba menebas dengan pedang tidak mempan." Tanyanya.


"Mereka menggunakan kekuatan yang sama dengan yang kau miliki sekarang..." Ryou melihat kearah Yuki. "Nama kekuatan yang kau miliki itu adalha persona... Dan itu adalah satu-satunya kekuatan yang bisa mengalahkan makhluk itu."


"Persona?" Yuki melihat kearah Ryou masih dengan tampang yang bingung.


"tetapi tentu saja mereka tidak mengikuti game yang ada disini..." Ryou melanjutkannya lagi.


"lalu dimana mereka sekarang?" Tanya Yuki pada Ryou. Mungkin dia akan bisa menemukan jawaban yang jelas dari mereka.


"..." Ryou hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Yuki. "Mereka sudah pindah keluar dari kota ini... Karena, mereka tidak ingin bertemu dengan shadow-shadow disini."


"Kenapa begitu...?" Yuki hanya diam saja melihat Ryou.


"Karena... Karena para shadow itulah, ketua mereka meninggal." Jawab Ryou.


"Jadi... Shadow itu bahkan bisa membunuh orang lain?" Yuki melihat kearah Ryou dengan tatapan kosong. "..."


"Aku mengerti, mugnkin kau ingin keluar dari game ini... Tetapi, yang pasti adalah, kau tidak bisa menghindar dari game ini lagi. Karena kau sudah menandatangani perjanjian." Ryou melihat Yuki yang terlihat shock dengan kenyataan itu.


"Kenapa tidak mengatakannya daritadi? Untung saja aku mengikutinya." Jawab Yuki membuat Ryou terkejut dengan jawabannya."Aku tidak akan mungkin membiarkan orang lain mati juga karena makhuk itu."


"Jadi?" Ryou langsung tersenyum melihatnya.


"Tentu saja aku akan mengikutinya. Dan akan menyelesaikan game itu." Jawabnya dengan semangat. "Tetapi benar-benar bisa mengabulkan permintaanku bukan?" Jawabnya.


"Tergantung pada level yang kau mainkan. Kalau hanya ingin bertemu dengan kakakmu, menyelesaikan level pertama juga cukup." Jawab Ryou melihat Yuki.


"Baiklah, mungkin kali ini cukup sampai disini saja." Yuki mengambil tasnya dan melihta jam tangannya. "Mustahil, sudah jam segini?!" Yuki langsung berlari kearah pintu dan membukanya. "Terima kasih Ryou-san, aku akan kembali lagi jika ada yang aku tanyakan!"


Ryou hanya tersenyum ketika Yuki pergi. Tiba-tiba ada seorang perempuan berambut biru dan bermata merah memasuki toko itu. Ryou seperti biasa memperlihatkan senyumnya itu pada tamu keduanya. "Selamat datang... Ada yang bisa aku bantu?" Tanyanya.


"Sial... Aku harus segera pergi ke ruangan klub. Kalau tidak maka pekerjaanku tidak akan selesai!" Yuki segera berlari kearah sekolah dan memasuki ruangan klub yang ada disana. Seorang laki-laki berambut hitam duduk di salah satu kursi disana. Yuki yang tidak pernah melihat orang itu hanya bisa terdiam melihatnya.


"..." Yuki berdiri mematung dan tidak menyapa orang itu. "Ada apa kau kemari?" Tanya orang itu pada Yuki. Dia bisa mengetahuinya tanpa melihat Yuki.


"A-aku adalah ketua S4..." Yuki hanya bisa diam di depan pintu itu. Sedangkan anggota lainnya tidak berani masuk karena dimarah oleh orang itu.


"Jadi benar, S4 didirikan lagi?" orang itu berbalik. Orang yang terlihat familiar, tetapi entah siapa. Dia menghampiri Yuki dan melihatnya dengan tatapan tajam. "Dan kau, adalah ketuanya? Jangan bercanda..."


"T-tetapi kepala sekolah memang memintaku untuk mendirikan kembali organisasi inti Shikoei ini!" Yuki memberanikan diri untuk sedikit membentak orang itu.


"Hmph, aku tidak menyangka Senzai bisa digantikan oleh Herbivore sepertimu..." Orang itu hanya memalingkan wajahnya dan seperti meremehkan Yuki.


"Senzai? Ketua pertama S4, dan juga pendiri S4?" Yuki yang memang mempelajari semua tentang S4 mengetahui tentang S4 dari anggota awal sampai sekarang. S4 yang di hentikan selama 3 tahun sebelum akhirnya kelapa sekolah meminta Yuki untuk mendirikannya kembali.


"Dia berbeda denganmu, kau tidak akan bisa menggantikannya." Jawab orang itu dengan dingin. Dia menatap Yuki dengan tatapan dingin membuat Yuki ketakutan.


"A-ah, aku ingat... Kau adalah salah satu anggota S4 pada saat pertama kali dibangun." Yuki yang pernah melihatnya di album S4 menyadari siapa orang itu. "Anda adalah Hibari Kyoushin bukan?"


"Ya, aku terkesan kau bisa mengingat nama semua anggota S4..." Kyoushin hanya diam sambil tetap memandangnya dengan tatapan dingin.


"Bi-bisa aku mengetahui semua hal tentang S4 yang tidak ada didalam buku agenda sekolah?" Tanya Yuki yang memang tertarik dengan organisasi itu. Karena organisasi ini pernah berdiri selama 1 tahun dengan hanya beranggotakan 1 orang saja yaitu Senzai.


"Tidak akan..." Kyoushin melewati Yuki dengan pandangan yang meremehkan. "S4 tidak akan pernah berdiri kalau bukan kami yang menjadi anggotanya... Dan aku yakinkan besok S4 tidak akan ada lagi di sekolah ini..." Kyoushin melihat Yuki sebelum meninggalkan ruangan itu.


"Ada apa dengannya?!" Yuki melihat orang itu dengan perasaan kesal.


Yuki melihat jam di dinding kamarnya ketika dia pulang sekolah dan mengerjakan pekerjaannya sebagai seorang programmer. "sudah jam segini... *yawn*" Yuki mulai merasa ngantuk dan akan tertidur sebelum tiba-tiba handphonenya berbunyi dengan keras membuat Yuki terbangun. "A-apa?"


Yuki membuka sms yang ada di Handphonenya dan melihatnya.


--Mission Level 2--


Mission : Defeated 20 shadows in Senbonzaraku Hill.



Bit : none



Prize : none


Time Limit : 20 minutes


Place : Senbonzaraku Hill


"Sekarang? Aw...." Yuki mengacak-acak rambut birunya dan beranjak dari tempat tidurnya. Dia mengambil tongkat panjang yang selalu dia bawa. Mungkin ini akan berguna fikirnya. Dia memakai kemejanya dan berangkat menuju ke senbonzaraku hill. Fuku seperti biasanya mengikuti Yuki dari belakang.


Beberapa saat kemudian Yuki tiba di bukit itu. Letaknya tidak jauh dari jalan rahasia yang menjadi jalan menuju ke toko milik Ryou. Disana ada lahan kosong yang dipenuhi oleh rumput hijau dan beberapa pohon disana. Yuki sesekali menguap dan melihat sekitarnya. "*yawn* Fuku, apakah misi sudah dimulai?"


"Ungg..." Fuku hanya menunjukkan ekspresi sedih menunjukkan bahwa misi belum bsia dimulai. Yuki menunggu di kursi yang ada disana. Tiba-tiba Fuku mengaung ketika sesosok makhluk berwarna hitam yang tidak lain adalah seekor shadow mendatangi mereka.


"Misi sudah dimulai ya..." Yuki mengambil tongkat yang dia bawa dan menjadikannya panjang dengan cara menghentakkannya ke tanah. "Aku sudah mulai bisa mengendalikan makhluk bernama persona itu... Tetapi aku ingin sekali mencoba melawannya dengan makhluk seperti kalian..."


Tiba-tiba mata Yuki bercahaya dan makhluk bernama persona itu muncul. Wujud serigala putih itu langsung menerkam shadow-shadow itu sampai hancur dan juga membekukan sebagian dari mereka dengan tatapannya.



Ryou yang melihat keadaan itu dari tokonya tersenyum puas melihat aksi Yuki. "Ternyata tidak salah dia pemilik dari kotak itu..." Ryou duduk dan menonton pertunjukan itu.


"Hah... hah..." Yuki melihat kearah bukit itu. Tetapi tidak ada shadow lagi, tetapi tidak ada balasan dari email yang dikirimkan Ryou. "Apakah misi belum selesai?" Tanya Yuki melihat tidak ada balasan.


"Tetapi, jewel sudah bersinar..." Yuki melihat kalungnya yang bersinar terang. "Hm...."


Tiba-tiba ada seekor monster yang berbentuk naga merah yang mendekat kearah Yuki. "A-apa?!"


Ryou terkejut melihat penampakan shadow yang ada disana. "Ke-kenapa dia ada disana?! Fire Dragon... Seharusnya bukan ada di level rendah seperti ini..." Ryou yang melihat email yang seharusnya sudah dikirim melihat HPnya lagi. Ternyata tidak ada jaringan *gubrak*. "Sial, kenapa disaat seperti ini tidak bisa terkirim!"


Naga itu menyemburkan api kemana-mana. Tetapi sebenarnya Yuki masih bisa kabur saat itu. Fuku sudah menarik-narik celana Yuki mengajaknya untuk lari. Tetapi Yuki tidak bergeming dari tempatnya hanya diam berdiri. Tiba-tiba dia terduduk dan memegangi kepalanya. Dia terlihat ketakutan dan tidak bisa bernafas.


"Se-sesak..." Yuki hanya bisa memegangi kepala dan dadanya. Personanya lambat laun menghilang dari hadapannya. "Apapun itu kecuali api... Aku tidak bisa..." Yuki hanya bisa memegangi kepalanya ketakutan.


Tiba-tiba ada seseorang yang muncul dan mengeluarkan personanya. Sesosok rubah berwarna hitam dengan simbol-simbol berwarna merah. "Dark Rakryuu... gigit dia..." Orang itu mengendalikan persona dan menghancurkan naga itu dengan sangat mudah. Yuki melihat kearah orang itu dengan wajah pucat. Orang itu memegang tonfa, tetapi siapa dia... Sebelum mengetahui siapa orang yang menolongnya itu, dia sudah pingsan.


Keesokan harinya, Yuki terbangun dan melihat dia sudah ada dikamarnya. "Hm..." Fuku meloncat kearah tubuh Yuki. "Fuku, apa yang terjadi semalam?" Fuku hanya bisa mengaung dan berwajah sedih.


"tidak apa-apa kalau kau tidak tahu..." yuki mengelus bulu Fuku dengan lembut. "Sebaiknya kita pergi ke sekolah saja..." Yuki langsung bergegas menuju ke sekolahnya.


Sesampainya disekolah ada ribut-ribut di tempat pengumuman. Yuki segera melihat kearah kumpulan siswa-siswa itu. "Ada apa?!" Yuki menanyakan hal itu kesalah satu siswa.


"S4 dibubarkan mulai hari ini." Jawab siswa itu membuat Yuki terkejut.


"kenapa bisa seperti itu?!" Jawab Yuki.


"Ada seseorang yang memaksa kepala sekolah untuk membubarkan S4!"


"Hibari-san..." Yuki langsung berlari kearah klub itu. Dia membuka pintunya dan menemukan Hibari yang sedang duduk di kursi yang dulu digunakannya.


"Ada apa? Kau sudah tidak mempunyai hak untuk menempati tempat ini." Hibari melihat Yuki dengan tatapan dingin.


"Kenapa kau membubarkan S4?! Aku berusaha untuk menjadikan klub ini menjadi yang terbaik seperti yang dilakukan Senzai-san! Tetapi kenapa kau membubarkannya?!" Yuki berteriak kearah Hibari.


"Kau pikir Senzai hanya diam saja dan S4 bisa menjadi organisasi seperti ini?" Jawab Hibari berdiri dan menghampiri Yuki.



"T-tidak..." Yuki terlihat takut pada Hibari yang menatapnya.


"Kalau kau ingin aku mengembalikan S4 kembali, temui aku di kuil malam ini..." Hibari hanya bisa berkata seperti itu sebelum meninggalkan Yuki dengan perasaan bingung.

Perubahan Format Character

Ada perubahan format melihat ide yang baru saja mengalir XD

Nama :
Persona :
kelemahan :
kelebihan :
Sifat :
hewan :
kekuatan hewan :
Senjata :

Klo bisa gambarnya Persona, orangnya, sama hewannya o.o

About Rule Of True Game (Part 2)

Yak, Ffic gw update lagi o.o dan ternyata, gw g nyangka kakaknya bakal muncul di chapter 2 =w= oke, sekarang tentang game itu. Game yang pertama di level paling awal adalah mendapatkan keuatan. Disini Yuki tidak mengetahui tentang kekuatan yang da miliki. Tetapi tentu saj kita sudah tahu kalau dia mempunyai kekuatan persona. Dan sistem disni sama seperti Persona Trinity of Soul yaitu pemangilan tanpa menyebutkan persona. Dan juga, jika level semakin tinggi, dia akan bisa ***** melalui Fuku.

Disini Fuku hanya berfungsi sebagai pengalnalysis dan juga pengamat dari pergerakan Yuki. Dia juga penanda game dimulai dan juga game berakhir. Tetapi seiring berjalannya waktu dan seiring kenaikan level, kegunaan dari Fuku akan bertambah. Termasuk yang gw sensor diatas tadi XD. Lalu yang kedua adalah kakak Yuki, dia bernama Atsui Koizaki. Dia akan mendapat peran nanti, tapi masih rahasia antagonis atau tidak owo. mengenai ayahnya? Itu rahasia, yang pasti melihat rambut Yuki dan Atsui yang berwara hitam, mereka mengikuti keturunan ibunya, dan bukan ayahnya.

Baiklah, ini adalah character yang baru muncul di part 2 ini :

Fuku :


Atsui :



Iye gw tau smuanya ada di Char Mana Khemia gw owo tapi emang sejak awal gw mau pake ini buat gambar kakak Yuki sama hewan Yuki. Tapi karena gw suka sama Atsui~ jadi ane pake juga buat ini =)) =)) *ditabok* Comment please~ oh iya ada perubahan format di character.


Rule of the True Game (Part 2)

Yuki yang baru saja kembali dari tempat yang aneh itu harus pulang kerumah dengan wajah suntuk dan langsung menuju dapur untuk mengambil minum. Ayahnya mengikutinya dari belakang. Laki-laki berambut putih yang merupakan ayahnya. "Ayolah Yuki, itu salahmu bukan tidak pulang lebih awal..."

"Iya aku tahu..." Yuki masih kesal dengan kejadian yang ia alami itu. Bukan hanya kalungnya yang sangat berharga sampai berubah, tetapi dia tidak bisa bertemu dengan orang yang sangat ingin ia temui. "Kalau saja aku tidak menemukan jalan itu, mungkin aku bisa bertemu dengan kakak..."

"Hm...? Memang kau bertemu dengan hal seperti apa?" Tanya ayahnya yang sedang membaca koran di meja makan."Hei, kau sudah memberi salam pada ibumu?" Tanyanya.

"Ah benar juga..." Yuki berjalan menuju ke sebuah atlar dengan foto wanita berambut hitam panjang. "Aku pulang ibu..."

"Lalu apa hal aneh yang kau alami itu?" Tanya ayahnya sambil menutup koran yang dibacanya.

"Tidak, bukan apa-apa kok..." Yuki langsung berdiri dan menuju ke kamarnya. "aku ingin tidur..."

"Ya sudah, kau terllau sibuk di rumah dan di sekolah. Sebaiknya kau istirahat saja..." Ayahnya melihat Yuki yang akan menaiki tangga menuju ke kamarnya. "Dan jangan sekalipun menyentuh komputer itu. Kau harus istirahat total hari ini." Lanjut ayahnya.

"Aku mengerti..." Yuki langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya. Kamarnya yang berada di samping kamar ayahnya dan didepan kamar kakaknya yang kosong. "*sigh* padahal aku ingin bertemu dengan kakak..." Yuki langsung memasuki kamarnya setelah sejenak melihat kearah kamar kakaknya.

Didalam kamarnya, terdapat sebuah komputer dengan beberapa layar dan juga meja kecil dan rak untuk menyimpan buku-buku. Yuki melihat kearah komputer itu. Sebenarnya ada tugas yang harus ia kerjakan saat ini. Tetapi entah kenapa dia tidak bersemangat mengerjakannya.Yuki adalah seorang programmer dan juga Hacker yang sangat terkenal. Sedangkan kakaknya adalah seorang detektif muda yang saat ini berada diluar kota Tsukioka.

Yuki langsung merebahkan dirinya di tempat tidur dan melihat kearah langit-langit.Tiba-tiba matanya tertuju pada kotak kaca yang ada diatas mejanya. Padahal dia yakin tidak membawanya pada saat kembali dari tempat itu. "Kotak ini kan..." Yuki mencoba membuka kotak itu dan tiba-tiba ada sesuatu yang melompat dari sana. "Uwaaa!!!"

"ada apa Yuki?!" Ayahnya yang mendengarkan teriakan Yuki langsung naik ke lantai dua dan membuka pintu kamar Yuki. "Kau tidak apa-apa?!"

Yuki hanya tidur dengan selimut menutupi sebagian tubuhnya. Dia seperti sedang menyelimuti sesuatu bersama dengan tubuhnya. "Ti-tidak ada apa-apa ayah..."

"Lalu kenapa kau berteriak?" Ayahnya hanya bingung melihat kelakuan Yuki yang sedikit aneh.

"Hanya saja, ada tikus yang mengagetkanku ketika masuk kekamar." Yuki hanya bisa tersenyum sambil tetap meyakinkan ayahnya kalau tidak ada sesuatupun yang terjadi disana.

"Baiklah... Kalau ada apa-apa sebaiknya kau bilang saja pada ayah... Ayah akan membantumu." Jawab Ayahnya sambil meninggalkan kamar Yuki dengan perasaan bingung.

Ketika ayahnya menutup pintu kamar, Yuki langsung melihat kearah tempat tidurnya. Disana ada seekor anjing kecil yang berwarna abu-abu. Dia mempunyai sayap kecil berwarna putih yang menempel di punggungnya. Yuki terlihat bingung melihat makhluk yang tidak jelas bentuk dan asal-usulnya itu.

"Makhluk apa ini?" Yuki mencoba mengangkat makhluk itu, sepertinya makhluk itu jinak dengannya. Dia menjilat pipi Yuki dan juga mengaung. "He-hei, hentikan... Kau bisa membangunkan ayah." Yuki menaruhnya diatas tempat tidur dan melihatnya.

Tiba-tiba ada suara telpon dan ayahnya mengangkat telpon itu. "Yuki!" Ayahnya memanggil Yuki dari bawah.

"ada apa ayah!" Yuki masih memeriksa makhluk itu dari segala arah.

"ada telpon untukmu!" Ayahnya masih berada dibawah sambil membawa telponnya. Yuki langsung berdiri dan akan keluar dari tempat itu. "Kau tetap disini sampai aku tahu makhluk apa kau sebenarnya."

Serigala itu hanya menggoyangkan ekor dan sayapnya (?). Yuki turun kebawah dan menemui ayahnya. "Dari siapa ayah?" Tanya Yuki sambil mengambil gagang telpon itu dari ayahnya.

"Seseorang bernama Ryou." Perkataan ayahnya itu membuat Yuki terkejut dan segera mengangkat telpon itu. "Halo?!"

"lama sekali kau mengangkatnya Yuki..." Suara yang familiar itu, tentu saja itu adalah Ryou, orang misterius yang dia temui di tempat yang misterius juga. "Kau sudah mendapatkan kirimanku?"

"Makhluk apa itu? Kenapa dia bisa keluar dari kotak kaca itu?!" Yuki membawa gagang telpon itu keatas. Untuk mencegah ayahnya mendengar percakapan Yuki dengan Ryou.

"Dia adalah pemandumu selama di game ini. Kau bisa mendapatkan informasi misi dari makhluk itu, dan juga kau bisa membuat dia lebih kuat daripada ini dan menggunakan kekuatannya itu untuk membantumu menyelesaikan misi." Ryou hanya menyerup teh di rumahnya sambil mendengarkan telpon Yuki.

"Lalu kena-" Ketika Yuki akan melangkah keatas, tiba-tiba serigala itu ada didepannya dan membuat Yuki terkejut hingga dia terjatuh dari tangga. "Uwaaaa!!!!"

"Yuki, kau tidak apa-apa!" ayahnya yang mendengar suara itu akan membuka pintu kamar Yuki. Tetapi Yuki langsung berdiri dan berlari kearah serigala itu dan masuk kekamar. "Tidak apa-apa Ayah, aku hanya jatuh dari tangga!" Teriak Yuki dari kamarnya.

"Baiklah, lain kali hati-hati!" Jawab Ayahnya.

"Kau tidak apa-apa?" Ryou yang juga mendengar suara itu hanya bisa menahan tawa. "makhluk itu sangat agresif jika masih awal seperti ini. Jadi berhati-hatilah.."

"Begitu ya..." Yuki hanya memegang kepalanya dan melihat serigala itu mendekati kakinya. "Lalu kapan game akan dimulai?" Tanya Yuki pada Ryou.

"Entahlah, mungkin-" Ketika Ryou akan menjawabnya tiba-tiba jewel itu bercahaya begitu juga mata serigala itu.

"A-ada apa ini?!" Yuki terkejut melihat kalung dan serigala itu bercahaya.

"Selamat, level 1 sudah dimulai..." Ryou hanya tersenyum. "aku akan berbicara melalui hewanmu mulai sekarang. "Lakukan apapun yang akan aku tuliskan di pesan e-mail yang masuk nanti..."

"Tu-tunggu sejak kapan kau mempunyai alamat emailku?" Tanya Yuki tetapi keburu ditutup oleh Ryou. Tiba-tiba handphonenya berbunyi dan benar saja, ada email yang masuk ke dalam hanphone Yuki.

--First Game--

Mission : Find your own power and get the jewel again.

Bit :
> Your Money

Prize :
> Your Hope

Time limit : 30 minutes

Place : Nagasaki Shrine


Yuki melihat misi itu dengan perasaan bingung. "Kalau memang bisa mendapatkan apapun yang aku inginkan, walaupun sebentar aku ingin bertemu dengan kakak..." Tiba-tiba serigala yang ada didepannya berekasi dengan kata-kata yang diucapkan Yuki. "tetapi... dapatkan kembali jewel? Bukankah..." Yuki melihat kearah serigala itu yang akan keluar dengan membawa sesuatu. Yaitu kalungnya yang bersama dengan white jewel yang ia dapatkan.

"A-apa?!" Yuki akan menangkap serigala itu. Tetapi dia langsung lari dari jendela dan menuju ke sebuah tempat. "h-hei kembali!" Yuki langsung berlari keluar dan mencari serigala itu. Dia berakhir di kuil kota Tsukioka yang gelap sekali dan tidak ada cahaya sama sekali.

"Dimana serigala itu..." Yuki melihat kearah kuil itu dan mendengar ada sesuatu yang bergerak disisi kanan kuil itu. "A-apa itu?!" Yuki melihat kearah semak-semak yang ada disana dan menemukan sesosok makhluk yang berwarna hitam dan makhluk itu akan menyerangnya. "A-apa!?" Yuki langsung menghindari serangan itu. Tetapi dia tetap terkena serangan itu dan melihat kearah monster itu. "Monster apa lagi itu?!"

Tiba-tiba dia melihat kearah belakang monster itu dan ternyata ada serigala yang memakai kalungnya itu. "Ternyata ini adalah gamenya ya?" Yuki terus menghindar dari monster itu. "sial..." Yuki yang tidak membawa senjata melihat pedang yang panjang berada di sampingnya. Tanpa fikir panjang Yuki langsung menebas makhluk itu dengan pedang. Tetapi ternyata makhluk itu tidak mempan terhadap serangan itu, dan akan menyerang Yuki sekali lagi.

Yuki terkejut dengan makhluk itu yang semakin membesar. Dia langsung berlari kearah luar tetapi ingat dengan kalung yang dibawa oleh serigala itu. "Sial, kalung kakak!" Yuki langsung kembali dan melihat shadow itu akan menyerang serigala yang membawa kalung kakaknya.

"A-apa?!" Yuki langsung berlari dan akan menangkapnya. Tetapi ketika dia mendapatkan kalungnya kembali, shadow itu akan mendekat dan melukainya.

"sial, apakah aku akan mati disini?! Bahkan aku tidak bisa memenangkan permainan ini... Aku tidak boleh kalah disini..."Yuki langsung berdiri disana. Tiba-tiba jewel yang dipakainya kembali bercahaya dan sesosok makhluk keluar dari tubuh Yuki dan langsung mengalahkan shadow itu. Sedangkan Yuki hanya bisa diam sambil melihat kearah makhluk itu.

Sosok makhluk itu langsung menghancurkan monster berwarna hitam itu dan menghilang ketika menembus tubuh Yuki. Lalu Yuki mendapatkan email balasan dari Ryou.

--Mission Complete--

Hanya itu isi dari email yang didapatkan Yuki. "Apa maksud pesan yang ia kirim?" Yuki hanya bingung. Tetapi dia langsung menggendong serigala yang ada di depannya itu dan membawanya pulang. "Tunggu dulu, bagaimana dengan hadiahnya?!"

Keesokan harinya, Yuki berangkat sekolah dan melakukan aktifitas seperti biasanya. Tetapi serigala kecil itu selalu mengikuti Yuki kemanapun dia berada, dan ternyata dia bisa menyembunyikan sayap yang ada dipunggungnya."Apa yang kau inginkan serigala kecil?" Tanya Yuki pada serigala itu. "Tidak enak bila memanggilmu seperti itu... Bagaimana jika aku memangilmu...Fuku?" Tanya Senzai pada serigala itu. Dan dia langsung menggoyangkan ekornya tanda dia menyukai nama itu.


Yuki berjalan pulang dari sekolah bersama dengan Samui. Dia masih memikirkan satu hal yang belum terjadi. "lalu apa hadiah yang dimaksud oleh Ryou?" Yuki masih memikirkan itu ketika tiba-tiba saja Samui menggonggong ke seseorang. "Fuku jangan menggonggong ke orang lain." Jawab Yuki sambil melihat orang itu.

"Hm? Yuki, baru saja aku akan pulang kerumah." Seorang laki-laki yang tinggi dengan rambut berwarna hitam sama sepertinya dan memakai kemeja putih memanggilnya.

Yuki terkejut melihat laki-laki itu dan langsung menghampirinya. "Nii-san?! Kenapa ada disini?" Tanya Yuki padanya. "Bukankah kemarin nii-san sudah pulang kerumah? Tidak apa-apa dengan pekerjaanmu?"

"Tidak apa-apa, buku polisiku tertinggal dirumah jadi aku malah dipaksa oleh kepala polisi untuk mengambilnya kembali." Jawab laki-laki itu dengan sweatdrop. "Tetapi kakak hanya sebentar disini. Tidak apa-apa kan?"

"Tentu saja, aku sudah senang bisa bertemu dengan kakak walaupun hanya sebentar." Yuki berjalan kerumah bersama dengan kakaknya.

"Lalu anjing kecil ini... Peliharaanmu?" Tanya kakaknya melihat serigala kecil itu.

"Ya begitulah..." Jawab Yuki sambil melihat Fuku. "lalu apakah kakak akan langsung pulang?"

"Mungkin akan menginap, sudah jam segini tidak akan ada kereta lagi..." Jawab kakaknya, "kau sendiri, baru pulang jam segini? *swete*"

"ada kegiatan klub, makanya pulang jam segini." Lanjut Yuki sambil berjalan bersama dengan kakaknya.

Ryou hanya tersenyum melihat Yuki entah darimana dia bisa melihatnya. Tetapi dia melihat Yuki yang berjalan dengan kakaknya. "bukankah itu permintaanmu? Dan akhirnya terkabul..." Ryou langsung berdiri dan menjauhi layar itu.

Want to Make a Character?

Ada yang mau nyumbang Character buat Ffic The Rule of True Game?

Kalau mau silahkan Comment Post ini dengan format :

Nama :
Persona :
Benda yang selalu dibawa :
Kelemahan :
Kelebihan :
Sifat :
Hewan :

Yang sudah ada :
-Ryutsu Yamatono
-Yuki Koizaki
-Atsui Koizaki
-Asuka Ogata

About Rule Of True Game

Bisa dibilang ni Ffic entah dari mana asal idenya o.o soalnya tiba-tiba aja kepikiran buat bikin o.o. Hm... Mungkin ini bisa dibilang S4 Generasi 2 ^w^ 3 tahun setelah S4 generasi 1 dengan ketua Yuki Koizaki o.o

Masih banyak yang belum bisa dijelaskan pada chapter pertama ini, tetapi yang pasti Yuki adalah seorang laki-laki yang merupakan pengganti Senzai. Dilihat dari Ffic ni sepertinya ini bukan ffic persona melainkan ffic yang sejenis dengan Hack o.o tetapi akhir-akhirnya bakal jadi persona kok XD disini juga muncul toko aneh dengan banyak papan-papan yang sepertinya sumber kekuatan disini
owo dan pemiliknya adalah pria misterius bernama Ryou.

Baiklah, ini adalah gambar-gambar dari Character yang muncul di Chapter pertama ini XD :

Ryou :



Yuki :



Tapi kayaknya disini Yuki lagi terburu-buru nih o_o mau ngapain ya????

Rule of the True Game

Pernahkah kau mengikuti game yang mempertaruhkan semua yang ada dihadapanmu?
Keluargamu?
Temanmu?
Bahkan kehidupanmu?

Tsukioka
town, tempat yang terlihat damai tetapi menyimpan misteri. Tiga tahun yang lalu sekelompok anak menghentikan dan memecahkan kasus pembunuhan yang melanda kota itu. Mereka menghancurkan monster yang menyebabkan semua itu. Orang-orang mengira semuanya sudah selesai, tetapi bahaya lain mengancam kedamaian kota itu sekali lagi. Tetapi semua anak-anak itu sudah berpencar ke kehidupan mereka masing-masing, dan mungkinkan ada orang yang dapat mencegah kehancuran dunia yang waktu itu sudah dicegah oleh anak-anak itu?

Seseorang berlari dengan kencang ketika sore. Dia melewati sebuah jalan yang sepi didaerah bukit.
??? : dasar, gara-gara kegiatan S4, aku harus pulang sore seperti ini... Semoga saja ayah belum kembali ke kantornya...

Anak itu melihat ke sisi dari bukit itu dan menemukan jalan kecil yang menghubungkannya kebawah bukit.
??? : sepertinya aku tidak pernah melihat jalan ini... Tetapi mungkin aku bisa dengan cepat menuruni bukit ini dengan jalan pintas.

Anak itu langsung menuruni bukit dengan jalan kecil itu. Tibanya ditengah gang itu, dia melihat sebuah rumah kecil yang berada diantara persimpangan jalan itu. Disekitarnya tidak ada bangunan lain selain rumah itu.
??? : dimana ini... Jalan mana yang harus aku pilih ya... Mungkin aku bisa menanyakan pemilik rumah itu.

Dia memasuki rumah itu dan melihat sekitarnya. Hanya ada pemandangan gelap gulita.
??? : permisi, ada orang disini?
? : selamat datang...

Seseorang datang dengan pakaian jas lengkap dan berambut biru.
??? : eh?

Orang itu menepuk tanganya dan dalam sekejap ruangan itu menjadi terang. Ruangan itu terdapat rak-rak yang berisi kotak yang tersegel dengan rapi.
Ryou : selamat datang di toko kami... Namaku adalah Ryou, aku adalah penjaga toko ini...
Yuki : Yu-Yuki Koizaki...
Ryou : salam kenal Yuki-san.
Yuki : aku kemari karena...
Ryou : kalau kau menemukan jalan itu, berarti kau adalah orang terpilih.
Yuki : orang terpilih? Aku hanya ingin cepat-cepat mencari jalan keluar dari sini.
Ryou : hm... Mungkin disekitar sini...

Orang bernama Ryou itu tidak menghiraukan Yuki dan mencari sesuatu diantara rak-rak itu.
Ryou : ah mungkin ini... *membawa sebuah kotak*
Yuki : hei dengarkan aku!
Ryou : coba kau buka kotak ini...
Yuki : huh? *mengambil kotak itu dan membukanya*

BUM!

Tiba-tiba kotak itu meledak dan membuat asap yang tebal. Tentu saja Yuki terkejut dan terbatuk.
Yuki : *uhuk* apa-apaan ini?!
Ryou : bukan yang itu... *mencari kotak yang lainnya*
Yuki : hei?!

Ryou memberikan beberapa kotak tetapi hasilnya sama.
Yuki : hei, apa yang sebenarnya kau lakukan!?
Ryou : hm... kenapa tidak ada yang cocok sama sekali...?

Yuki berjalan kearah Ryou dan mengambil kotak yang ada dirak yang diberikan bingkai kaca.
Ryou : hei, apa yang kau lakukan dengan kotak itu?!
Yuki : setidaknya aku bisa memilihnya sendiri bukan?

Yuki melihat kotak kaca yang ada disana.
Yuki : kotak ini seperti terbuat dari kaca tetapi tidak terlihat apapun didalamnya...
Ryou : hei kembalikan kotak itu!
Yuki : tidak akan! *membuka kotak*

Tiba-tiba kotak itu bercahaya dan didalamnya ada sebuah permata berwarna putih.
Yuki : hm? apa ini?
Ryou : white jewel... Sudah lama tidak ada orang yang dapat membukanya...
Yuki : apa ini?
Ryou : itu adalah kunci sebagai seorang player...
Yuki : player?
Ryou : kalau kau bisa membuka kotak itu dan menemukan benda yang cocok denganmu, kau bisa menjadi seorang player.
Yuki : aku tidak mengerti...
Ryou : ini semacam game yang terdiri dari beberapa level. Bedanya adalah, suasana di game itu akan kau rasakan di dunia nyata. Atau bisa aku katakan kau memainkan game itu di dunia nyata.
Yuki : memang ada game seperti ini...?
Ryou : tentu saja ada, kalau kau ingin mengikutinya, kau bisa menandatangani kontrak ini... *memberikan map berisi kertas kontrak.
Yuki : apa ini?

Peraturan Real Game

Game ini hanya bisa dimainkan oleh orang-orang tertentu.
Dimainkan berkelompok dengan 1 orang ketua yang merupakan orang pertama yang memulai permainan.
Game terdiri dari beberapa level yang setiap levelnya akan diberikan hadiah jika menyelesaikannya.
Player harus memberikan taruhannya dan akan diberikan pilihan pada orang itu.
Kesulitan dalam game akan terus bertambah seiring dengan besarnya level yang ada.
Game akan dimulai dari player yang mencari kekuatan dari dalam dirinya dengan bantuan kristal yang ada didapatkannya.
seiring dengan level yang bertambah, maka kekuatan itu akan semakin besar.
Jika player sudah menamatkan game itu, akan mendapatkan hadiah yang tidak sebanding dengan hadiah yang didapatkan jika dia menaikkan level yang ada.

Jika player sudah menandatangani surat ini, maka dia akan bertangungjawab atas apapun yang terjadi pada saat game berlangsung dan secara resmi menjadi player.

Yuki hanya diam melihat perjanjian itu. Dia bahkan tidak mengetahui permainan apa ini.
Ryou : ini adalah permainan yang bisa mengubah kehidupanmu. Jadi kau harus berfikir matang untuk menandatanganinya.
Yuki : game apakah ini sebenarnya...?
Ryou : ketika kau menandatangani surat ini, white jewel ini akan bersinkronisasi dengan benda yang paling berharga bagimu dan akan menyadarkan kekuatan yang ada didalam dirimu. Terdiri dari beberapa level dengan tingkat kesulitan yang beragam sesuai dengan levelnya. Kau harus memasang taruhan sebelum memulai game itu dan itu harus, karena kalau tidak game tidak akan bisa dimulai. Dan jika kau sudah memenangkan setiap level, akan diberikan hadiah yang akan kau ketahui setelah kau menyelesaikan game itu. Ingat, ini bukan permainan biasa, dan ini akan mengubah hidupmu...

Ryou menatap Yuki dengan tatapan serius.
Yuki : aku... akan mengikutinya...

Yuki langsung menandatangani kontrak itu.
Ryou : ingat, aku sudah memperingatkannya... Kau bisa mati jika sembarangan dalam memilih ataupun menjalani game ini...
Yuki : sejak dulu aku tidak takut dengan kematian... Aku sudah melewati kematian sebanyak 2 kali...
Ryou : memang, dari matamu terpancar kesedihan yang ada. Baiklah, apakah kau mempunyai benda yang menurutmu penting bagimu?
Yuki : untuk apa?
Ryou : bukankah sudah dikatakan diperaturan itu kalau kau harus mengsinkronisasikan kristal itu dengan benda yang kau anggap penting...

Yuki hanya diam. Dia melepas kalung yang selalu dia bawa kemana-mana. Kalung berbentuk bintang yang terbuat dari perak.
Yuki : ini adalah benda yang sangat penting bagiku...
Ryou : baiklah...

Ryou memegang kalung itu dan menempelkannya pada white jewel. Tiba-tiba kalung itu bercahaya dan permata itu langsung menyatu dengan kalung itu.
Ryou : baiklah, sekarang kau sudah resmi menjadi seorang player. Dan kabar baiknya adalah kau orang pertama yang datang ketoko ini, dan kau bisa menjadi ketua didalam kelompokmu itu.
Yuki : tu-tunggu apa maksudmu?

Tiba-tiba Yuki merasa kepalanya berdengung dengan keras. Dan ketika sadar, dia sudah berada dijalan besar dibawah bukit.
Yuki : a, apa...?!

Yuki melihat kalung yang ia gunakan, dan permata itu menempel ditengah liontin itu.
Yuki : jadi... itu bukan mimpi...

Yuki melihat kearah belakang dan hanya ada bukit yang dipenuhi oleh pohon.
Yuki : tu-tunggu dulu! *melihat jam* Argh!!! Jam 5! Aku harus bergegas!

Yuki langsung berlari kearah rumahnya yang berada didepan rumah ala jepang yang sangat kental itu.

About The Protector (part 1)

The Protector (Part 1)

Hm... Ffic pertama yang muncul disini ternyata ini ya...
Yak Ffic KHR yang berjudul The Protector ini Ffic Pairing Yaoi yaitu...

*bunyi drum*

1827



Tapi, pas gw liat lagi... Ternyata gendernya Tragedy lagi XD *ditabok* Gw emang suka tragedy!

Oke back to the story :

The protector berceritakan tentang Tsuna yang pada saat bersama dengan Hibari disuatu tempat terlibat dalam kejadian aneh yang membuat Tsuna hampir membunuh Hibari. Dan tentu saja belum dijelaskan apa yang menjadi penyebabnya karena masih dalam tahap pembuatan. Sekarang kita bicara tentang perbedaan Guardian dengan Protector.

Kalau dikamus, Guardian sama Protector mungkin artinya akan sama yaitu pelindung atau penjaga. Tetapi disini, perbedaan Protector dan juga Guardian adalah :

protector tidak akan pernah menuruti orang yang dilindunginya. Apapun yang terjadi, walaupun yang melidunginya tidak menginginkan perlindungan, jika ada seseorang yang meminta protector untuk melindungi seseorang, dia akan melindunginya sampai mati. Dan disini, siapa yang menyuruh Hibari untuk menjadi Protector dari Tsuna? Akan dijelaskan di part yang akan datang. Yang pasti, sekarang ini sampai disini dulu ^^ Comment????

Opening Ceremony

Entah ini Blog yang keberapa *dan entah apakah ini akan menjadi seperti yang dulu2???

Yang pasti isi Blog ini cuman Ffic geje yang gw buat disaat iseng dan bosen :P

Selamat membaca!!!!!!!!!! :P

Protector (Part 1)

"Hibari-senpai... Bunuh aku, sekarang..."

Hibari berada disebuah tempat yang gelap bersama dengan seseorang.

Sawada Tsunayoshi...

Dia memegang sebuah pistol yang diarahkan menuju ke Hibari.

Entah apa yang terjadi disana hanya mereka berdua yang mengetahui keadaan yang sebenarnya.

"Baiklah..."

Hibari hanya tersenyum sambil mengangkat tonfanya.

"kalau memang itu yang kau inginkan, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri..."

Hibari langsung bergerak dengan cepat dan akan menyerang Senzai.

BANG!

.

.

.

Tsuna tersadarkan ketika itu.

Saat ini dia berada dimeja kerjanya yang penuh dengan tumpukan pekerjaan.

Sepertinya dia tertidur karena pekerjaannya yang menumpuk.

Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu ruangan itu.

"a-ah Juudaime, maaf aku kira kau masih tertidur..."

Tsuna hanya tersenyum melihat kedua temannya yang masuk itu.

Gokudera Hayato dan Yamamoto Takeshi.

"tidak apa-apa, maaf aku tertidur... Padahal pekerjaanku masih banyak."

Gokudera hanya melihat kearah Tsuna.

"a-ah Juudaime, kalau kau ingin istirahat sebentar tidak apa-apa, kami akan membantumu untuk menyelesaikan tugasmu."

"tidak apa-apa, aku bisa menyelesaikannya sendiri..."

Tsuna hanya menggelengkan kepalanya.

"tetapi-"

"baiklah Tsuna, kalau memang kau membutuhkan bantuan kami akan ada diruangan sebelah!"

Yamamoto langsung menarik Gokudera keluar dari ruangan itu.

.

.

.

Tsuna merenggangkan tangannya ketika menyadari jam didepannya sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"hah, tidak terasa aku sudah mengerjakan pekerjaan ini selama 5 jam tanpa istirahat..."

Tsuna berdiri dan melihat kearah beranda.

Seseorang berdiri didepan pintu utama.

Seseorang berambut hitam,

dia mengenalinya, tetapi tidak bisa mengingat siapa dia...

.

.

.

"apa yang kau lakukan disini!"

Gokudera langsung membentak seseorang ketika berada di ruangan utama.

seseorang yang dikenal oleh mereka semua.

Hibari Kyouya sang Cloud Guardian of Vongola.

"kau sudah meninggalkan Vongola dan sekarang kenapa kau kembali kemari?!"

"sudahlah Gokudera, ada apa kau kemari lagi Hibari?"

"dimana dia..."

Hibari hanya melihat kearah mereka semua dan mencari seseorang.

"aku tidak ingin bertemu dengan orang seperti kalian..."

"kau..."

"Gokudera-san, ada apa?"

Semua orang menoleh kearah Tsuna yang keluar dari ruang kerjanya dan mendengar keributan itu.

"lama tidak bertemu Tsuna..."

"kau..."

.

.

.

Tsuna hanya terkejut melihat orang itu.

"Juudaime, jangan kemari?!"

Gokudera berusaha untuk mencegah Tsuna yang akan menuju kesana.

"siapa... kau?"

Tsuna hanya melihat Hibari dengan tatapan seperti baru melihatnya.

Terbesit didalam fikirannya kenangan 1 tahun yang lalu.


.

.

.

"kenapa..."

Tsuna melihat darah yang ada ditangannya.

"kenapa semua ini terjadi..."

Melihat seseorang yang ada disana tergeletak tidak bergerak.

"kenapa aku menangis...?"

.

.

.

"kau ingin tahu kenapa dia tidak bisa mengingat dirimu?"

Ryouhei melihat kearah Hibari setelah Tsuna dibawa kembali keruangannya oleh Chrome.

"dia tidak hanya melupkan dirimu... Dia juga tidak bisa mengingat kami..."

Yamamoto melanjutkan perkataan Ryouhei.

"dengan kata lain, dia mengalami amnesia setelah kejadian 1 tahun yang lalu..."

Semuanya hanya terdiam ketika itu.

Hibari yang daritadi hanya diam, akhirnya berjalan menuju ke lantai dua.

"mau apa kau Hibari?!"

Gokudera melihat Hibari yang akan pergi menuju ke ruangan Tsuna.

"..."

Hibari hanya diam melihat mereka dengan tatapan tajam.

.

.

.

Tsuna berdiri diruangannya sambil menatap langit.

Dia masih merasa aneh dengan kedatangan Hibari yang bahkan tidak bisa diingatnya.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.

"masuk saja..."

Tsuna menoleh kearah orang yang masuk keruangannya tadi.

"kau..."

.

.

.

"aku tidak akan membiarkanmu menemui Juudaime!"

Gokudera berteriak kearah Hibari.

"kami sudah mengatakan pada Tsuna kalau Cloud Guardian Vongola telah mati... Semenjak kau meninggalkan Tsuna ditempat itu, kami sudah menganggapmu mati. Kalau sekarang kau mengatakannya..."

"kalau begitu, jangan katakan kalau aku adalah Cloud Guardian..."

Hibari langsung memotong pembicaraan Ryouhei.

"sejak awal, aku memang tidak menginginkan posisi ini... Tenang saja, mulai sekarang..."

Hibari melepaskan cincin Cloud guardian dari tangannya.

"Hibari Kyouya, sang Cloud Guardian dari Vongola sudah mati..."

Dia menjatuhkan cincin itu sampai berguling kearah mereka semua.

.

.

.

Tsuna melihat kearah Hibari yang datang ke ruangannya.

"siapa sebenarnya dirimu...? Aku seperti mengenalmu dulu..."

Hibari hanya melihat Tsuna dengan tatapan dingin.

"kau tidak pernah mengenalku, dan aku tidak pernah mengenalmu..."

Hibari melangkah mendekati Tsuna.

"apakah kau salah seorang dari Guardian Vongola...?"

"..."

Hibari menghentikan langkahnya tepat didepan meja Tsuna.

"aku bukanlah seorang guardian... Aku hanya seorang penjaga... Bukan penjaga dari Vongola, tetapi apapun yang akan terjadi, aku akan menjagamu..."

.

.

.